Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

OPTIMALISASI PENJUALAN KRIPIK PISANG DAN GEBLEK DI MASA PANDEMI COVID-19, PEDUKUHAN TURUSAN, GIRIMULYO, KULON PROGO Ulung Pribadi; Juhari Juhari; Rossi Maunofa Widayat
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6556

Abstract

ABSTRAKPendapatan pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Kripik Pisang Ibu Siti dan Geblek Buk Tuminem mengalami penurunan semenjak pandemi covid-19. Selain itu juga adanya beberapa keterbatasan pada kedua UMKM tersebut pada proses penjualan antara lain, packaging produk masih sederhana dengan cara manual sehingga produk yang akan dipasarkan tidak tahan lama, belum memiliki label kemasan, dan pemasaran produk masih belum luas. Dari permasalahan mitra tersebut UMY melalui program pengabdian kepada masyarakat yang disinergikan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki beberapa program kegiatan untuk mengatasi permasalahan mitra. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas penjualan serta pemasaran Kripik Pisang Ibu Siti dan Geblek Ibu Tuminem ditengah pandemi covid-19. Kedua UMKM telah diberikan sosialisasi serta pelatihan menggunakan media sosial di era digitalisasi dan untuk membantu pemilik UMKM dalam mengatasi penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19. Tim pengabdi telah membuatkan akun media sosial, dan juga telah membuatkan logo dan pamflet yang nantinya akan disebarkan melalui media sosial agar dapat meningkatkan hasil penjualan. Serta menciptakan packaging product yang menarik sehingga menambahkan daya tarik konsumen. Kata_kunci : optimalisasi; UMKM “Kripik Pisang” “Geblek”;  media  sosial; manajemen pemasaran. ABSTRACTEntrepreneurs of "kripik pisang" led by Mrs. Siti and "geblek" led by Mrs. Tuminem are facing big problems, especially in the era of the covid-19 pandemic. First, these Micro, Small and Medium Enterprises (“MSMEs”) do not utilize the internet and social media networks to market their products. Second, they haven't packaging products that attract consumers' attention. Third, they do not manage their finances well. Therefore, they get a small income and even tend to decline. The UMY Community Service Team and KKN students have implemented programs and activities to empower these entrepreneurs. First, this team has socialized and taught how to create attractive accounts on the internet and social media to expand product marketing. Second, this team has helped the small entrepreneur to package and label innovative products. Third, this team helps the entrepreneur to properly manage the company's finances. This team hopes to realize the goal, namely that small entrepreneurs can expand product marketing and increase consumers. That way, they can get a significant increase in income. Keywords: "UMKM"; "kripik pisang" "geblek"; financial management; social media; marketing management
PENGEMBANGAN KERAJINAN ANYAMAN PALITAN, DI DUSUN NGLENGKONG, DESA GIRIPURWO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO Juhari Juhari; Rossi Maunofa Widayat; Mujiyana Mujiyana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.292 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2808

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dari mitra pengabdi kami adalah usaha mengembangkan skala ekonomi dengan industri kerajinan anyaman palitan di Dusun Nglengkong, Desa Giripurwo, Kabupaten Kulonprogo, yang masih mengalami berbagai kendala. Diantaranya, banyak penduduk Dusun Nglengkong yang bekerja di Industri kerajianan namun belum memiliki organisasi (lembaga) bagi buruh kerajinan. Kemudian alat dan cara pembuatannya masih kerajinan manual dan tradisional. Pemasaran masih melalui pengumpul/koordinator, sehingga daya tawar rendah. Dari permasalahan mitra tersebut UMY melalui program pengabdian kepada masyarakat, disinergikan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk memotivasi masyarakat pengrajin serta meningkatkan kualitas dan standar produk dengan menambah jenis produk kerajiannnya. Metode yang dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan yang melibatkan sepuluh orang mahasiswa KKN dan tiga orang tim pengabdi. Hasil kegiatan meliputi sosialisasi dan pelatihan yang diikuti sekitar 22 pengarajian anyaman mulai terinisiasi untuk membentuk wadah organisasi yang struktur organisasinya merupakan bagian para pengrajin yang ada di Dusun Ngelengkong, menambah wawasan para pengrajin anyaman Dusun Nglengkong yang awalnya tidak semuanya mengetahui cara pembuatan anyaman palitan begitu pula dengan anyaman yang menggunakan senar, serta kegiatan ini membantu produsen memasarkan produk mereka melalui sosial media yang dapat diakses secara online. Kata Kunci : industri kerajinan; penguatan; sosialisasi; pemasaran; produk unggulan desa ABSTRACTThe issue for our service partners is the effort to build economies of scale in Nglengkong Hamlet, Giripurwo Village, Kulonprogo Regency with the Palitan woven handicraft industry, which is still experiencing various obstacles. Among them, many Nglengkong Hamlet residents work in the handicraft industry but do not yet have a handicraft workers’ association (institution). The methods and production processes are still manual and traditional crafts. Marketing is still through collectors / coordinators, so there is little bargaining power. UMY, through community service programs, is synergized from the partner issues through the Community Service Program, which seeks to inspire the community of craftsmen and increase the quality and standard of products by increasing the types of craft products. The strategy used consists of socialization and instruction involving ten students from the Community Service Program and three service teams. The results of the activity included socialization and training which was attended by around 22 weaving craftsmen who began to be initiated to form an organizational forum whose organizational structure is part of the craftsmen in Ngelengkong Hamlet, adding to the insight of the Nglengkong Hamlet weaving craftsmen who initially did not all know how to make palitan weaving as well as woven using strings, as well as this activity to help producers market their products through social media that can be accessed online. Keywords : craft industry; strengthening; socialization; marketing; superior product of the village
PEMBERDAYAAN PRODUKSI TAHU BAKSO DAN KETAN LUPIS, DI KELURAHAN PRENGGAN KOTA GEDE, YOGYAKARTA Juhari Juhari; Ulung Pribadi; Rossi Maunofa Widayat
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5405

Abstract

ABSTRAKPendapatan pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tahu bakso “Enak” dan UMKM ketan lupis mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi covid-19. Selain itu kendala lain yang dihadapi yaitu belum adanya pemanfaatan media sosial dalam strategi pemasaran di tengah dunia digitalisasi, packaging produk yang masih sederhana sehingga kurang menarik konsumen, dan tidak adanya manajemen keuangan yang baik disaat banyaknya pendapatan dan pengeluaran produk. Dari permasalahan mitra tersebut UMY melalui program pengabdian kepada masyarakat yang disinergikan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki beberapa program kegiatan untuk mengatasi permaslahan mitra. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas penjualan serta pemasaran tahu bakso “Enak” dan ketan lupis di tengah pandemi covid-19. Kedua UMKM telah diberikan sosialisasi serta pelatihan menggunakan media sosial di era digitalisasi dan untuk membantu pemilik UMKM dalam mengatasi penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19. Tim pengabdi telah membuatkan akun media sosial, dan juga telah membuatkan logo dan pamflet yang nantinya akan disebarkan melalui media sosial agar dapat meningkatkan hasil penjualan. Serta menciptakan packaging product yang menarik sehingga menambahkan daya tarik konsumen.  Kata kunci: UMKM ; manajemen keuangan ; media sosial ; manajemen pemasaran ABSTRACTEntrepreneurs of "tahu bakso" and "ketan lupis " as Micro, Small and Medium Enterprises (“UMKM”) face obstacles, especially in the era of the covid-19 pandemic. First, they package the product in a simple way so that it does not attract the attention of consumers. Second, they have not used social media as a marketing strategy in the current digital age. Third, they do not have good financial management. As a result, their income is small and even tends to decline. The UMY Community Service Team together with KKN students have implemented programs and activities to help these small entrepreneurs. The team has trained the entrepreneur on how to package the product in an innovative way. This team has also socialized the use of social media to market products creatively. Lastly, this team has helped with how to manage finances properly. This team wants to achieve the goal, which is that small entrepreneurs can expand their marketing and increase the number of buyers, so that their income increases significantly Keywords: UMKM; financial management ; social media ; marketing management